Spring Boot Framework

Kali ini kita akan belajar menggunakan Framework Spring Boot. Spring Boot merupakan framework Java. Bukan javascript ya, tapi Java tanpa script. 😅 Untuk belajar framework ini, teman-teman minimal harus pernah menggunakan Java. Kalau tidak pernah menggunakan Java pasti akan kesulitan menggunakan framework ini. Oke, langsung saja yuk kita mulai.

Membuat Project

Sebelum kita memulai lebih dalam tentunya kita harus membuat project terlebih dahulu. Cara membuat project Spring Boot ini agak beda dengan framework lain. Untuk membuat project kita bisa menggunakan fasilitas yang ada di laman start.spring.io. Mari kita akses laman tersebut dan seperti inilah tampilannya.

spring boot initializr

Mengisi Informasi Project

Pada tampilan di atas, kita diminta untuk mengisi beberapa informasi project. Dimulai dengan memilih basis project yang akan kita buat, yaitu:

  • Project diisi dengan Maven. Bagi yang belum tahu, Maven itu adalah Build Automation Tools. Nantinya, semua dependency yang kita butuhkan akan dikelola oleh Maven. Jika teman-teman pernah bermain javascript atau php, Maven itu mirip dengan npm di javascript atau composer di php. Tapi nanti kita tidak pakai json ya, kita pakainya pom.xml.
  • Language tentu saja diisi dengan Java.
  • Spring Boot diisi versi terakhir 3.5.0

Dibawahnya adalah project metadata, teman-teman bebas mengisinya sesuai keinginan atau diisi seperti contoh, yaitu:

  • Group: com.ardhanx
  • Artifact: spring-dasar
  • Name: Spring Dasar
  • Description: Belajar Spring Dasar
  • Package Name: com.ardhanx.spring-dasar (biasanya otomatis)

Selanjutnya untuk packaging kita pilih Jar karena kita akan membuat aplikasi yang standalone. Jika nantinya teman-teman ingin mengembangkan aplikasi web maka bisa menggunakan War. Untuk java kita pilih versi 21 karena saat tulisan ini dibuat java itulah yang LTS (Long Time Support). Tapi jika teman-teman ingin menggunakan versi terbaru juga tidak masalah sih.

Menambahkan Dependency

Pada bagian kanan terdapat menu dependencies. Kita bisa menambahkan dependensi dengan cara klik tombol Add Dependencies. Ada banyak sekali dependensi yang bisa tambahkan. Tapi apa saja dependencies yang harus kita tambahkan? Sementara kita gunakan 2 dependensi saja ya, yaitu Lombok dan Spring Web. Lombok adalah library yang menyediakan anotasi-anotasi untuk menyederhanakan penulisan boiler plate (setter, getter, dll). Sedangkan Spring Web adalah framework berbasis Servlet untuk mengembangkan web modern. Dengan 2 dependensi itu nanti kita akan mencoba mengembangkan backend sederhana.

Membuka dan Menjalankan Spring Boot

Jika form sudah kita isi, kita klik tombol Generate untuk mengunduh project. Project tersebut akan terunduh dalam bentuk zip. Extract filenya sehingga kita mendapatkan folder yang isinya seperti ini:

project spring boot

Selanjutnya siapkan IDE atau Text Editor andalan teman-teman. Kalau andalanku adalah IntelliJ IDEA Community. Jika dependensi di pom.xml tidak secara otomatis terunduh maka gunakan perintah mvn install untuk mengunduhnya.

Jika yakin bahwa dependensi sudah terpasang semua, kita bisa menjalankan project dengan perintah mvn spring-boot:run dari root project. Beginilah tampilan ketika aplikasi kita sudah berjalan:

menjalankan spring boot

Karena kita telah memasang Spring Web, kita dapat mengakses aplikasi kita dengan browser. Coba untuk memasukkan alamat http://localhost:8080 di browser dan akan muncul tampilan seperti ini:

kok spring boot error

Loh kok jadi error? Error di atas wajar, karena kita mencoba mengakses route “/” sedangkan kita belum membuat definisi route-nya.

Hello Word Spring Boot

Setelah kita bisa membuka dan menjalankan spring boot, sekarang kita akan mencoba membuat endpoint sederhana yaitu:

  • GET /
  • GET /hello

Pertama, kita buat kelas dengan nama MainWebController dan dengan anotasi @RestController. Dalam kelas tersebut buatlah 2 method, yaitu main dan hello. Kita buatnya sederhana saja ya.

package com.ardhanx.spring_dasar;

import org.springframework.web.bind.annotation.GetMapping;
import org.springframework.web.bind.annotation.RestController;

@RestController
public class MainWebController {
    @GetMapping("/")
    public String root() {
        return "It's working now";
    }

    @GetMapping("/hello")
    public String hello() {
        return "Hello World";
    }
}

Setelah kita simpan kelas di atas, selanjutnya kita jalankan lagi spring boot-nya. Ingat ya, kita sedang bekerja dengan java, jadi setiap kali ada perubahan kita harus re-run lagi aplikasinya. Setelah aplikasi berhasil, ketika kita mengakses “/” dan “/hello” maka akan direspon dengan “It’s working now” dan “Hello World”.

Penutup

Nah, agar tidak terlalu panjang tulisan ini maka aku tutup dulu ya. Nanti kita akan lanjutkan dengan materi-materi yang lebih rumit. Pada tulisan ini teman-teman fokus saja untuk bisa menjalankan potongan coding di atas. Tentang kenapa harus pakai @RestController dan @GetMapping akan aku jelaskan kemudian di tulisan yang lain. Selamat belajar dan selamat mencoba.

Ardhan Wahyu Rahmanu
Ardhan Wahyu Rahmanu

Aku adalah seorang pemikir sistematis yang idealis, mandiri, dan reflektif — terus-menerus membangun hidup yang bermakna melalui belajar, bekerja, menulis, dan menjaga arah hidup yang sadar.

Articles: 98

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!