Nasi Putih dianggap sebagai makanan pokok bagi sebagian besar Warga Negara Indonesia. Ada yang beranggapan, jika belum makan nasi putih maka belum bisa disebut makan. Semua makanan yang tidak mengandung nasi putih dianggap snack (makanan ringan). Bahkan, semangkuk bakso yang berisi 10 pentol bisa jadi hanya dianggap sebagai snack. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mari kita bahas.
Sumber Energi Tubuh
Tubuh manusia membutuhkan energi untuk bertahan hidup. Ada beberapa sumber energi yang dapat digunakan, yaitu: glukosa, keton, asam lemak, asam amino, asam laktat dan alkohol. Namun, sumber energi utama manusia adalah glukosa dan keton. Glukosa merupakan sumber energi utama yang digunakan tubuh saat kondisi normal. Jika kita sedang puasa maka kadar glukosa kita turun. Pada kondisi ini tubuh akan beralih menggunakan keton sebagai sumber energi.
Keton memang bisa digunakan sebagai sumber energi. Namun, keton tidak dapat digunakan sebagai sumber energi untuk sel darah merah dan hati. Mereka berdua masih tetap membutuhkan glukosa.
Makanan adalah Sumber Energi
Sumber energi tersebut kita peroleh dari makanan yang kita makan melalui proses alamiah tubuh yang disebut dengan metabolisme. Metabolisme itu ibarat flowchart (alur proses), di mana input data awalnya adalah makanan dan hasil akhirnya adalah sumber energi. Untuk mendapatkan sumber energi tertentu, kita harus menggunakan flowchart yang sesuai. Sebagai contohnya, untuk mendapatkan glukosa kita harus menggunakan metabolisme karbohidrat. Tapi, di sini kita tidak bisa memilih, tubuh kita yang menentukan berdasarkan makanan apa yang kita makan dan kondisi tubuh kita.
Kebutuhan Energi berapa Kalori
Agar manusia dapat mempertahankan kerja organ vital tubuh, manusia harus memproduksi minimal kalori melalui proses metabolisme. Rata-rata kebutuhan kalori untuk pria adalah 1700 kalori dan perempuan adalah 1500 kalori. Kebutuhan kalori ini ditentukan oleh massa otot. Semakin besar massa otot maka kebutuhan kalori akan semakin meningkat.
Pemenuhan energi dilakukan oleh sistem kecerdasan tubuh. Awalnya tubuh akan mencari glukosa sebagai sumber energi. Ketika kadar glukosa mulai menurun, tubuh akan memberikan isyarat lapar. Jika isyarat tersebut tidak kita tanggapi, maka tubuh akan mulai menggunakan lemak yang diubah menjadi keton sebagai sumber energi alternatif.
Tubuh manusia modern saat ini lebih sering kelebihan kalori daripada kekurangan kalori. Hal ini akibat dari minimnya aktivitas fisik serta mudahnya mengakses makanan tinggi kalori. Kalori makanan memang sulit untuk dilihat. Ada makanan yang volume-nya besar tapi kalorinya kecil (sayur, buah), ada juga makanan yang kecil tapi kalorinya besar (coklat, keju, keripik). Bahkan ada minuman yang tidak mengenyangkan tapi kalorinya besar (minuman kaleng, minuman manis).
Saat tubuh kita kelebihan energi, maka energi tersebut akan disimpan menjadi cadangan energi berupa lemak. Namun, perlu diketahui bahwa masing-masing orang punya kemampuan menyimpan lemak yang berbeda. Ada yang kemampuan menyimpan lemaknya rendah sehingga tubuhnya tidak membesar meskipun makan banyak. Ada juga yang kemampuan menyimpan lemaknya tinggi sehingga sedikit saja kelebihan kalori akan mudah untuk disimpan.
Perlukan kita dengan Nasi Putih?
Makanan yang kita makan diubah menjadi glukosa (sumber energi utama) dengan kecepatan berbeda. Ada makanan yang sangat cepat diubah menjadi glukosa, ada juga makanan yang lambat. Kecepatan ini disebut dengan Glikemik Indeks (GI).
Makanan yang terlalu cepat diubah menjadi glukosa akan memberikan sinyal bahaya. Pankreas akan segera meningkatkan produksi insulin untuk mengurangi kelebihan glukosa dengan cara menyimpan glukosa ke dalam sel. Terkadang produksi insulin meningkat drastis dan akan mengubah semua glukosa tersebut. Akibatnya, kita tidak memiliki glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi. Kita menjadi sangat lapar (kadang tubuh bergetar) dan ingin segera makan makanan yang GI-nya tinggi.
Itulah yang terjadi ketika kita makan nasi putih. Nasi putih disebut dengan karbohidrat sederhana yang memiliki GI cukup tinggi. Artinya, nasi putih sangat cepat diubah menjadi glukosa dan memicu pankreas memproduksi insulin berlebih. Jadi lapar yang kita rasakan bisa jadi diakibatkan oleh penurunan glukosa akibat insulin, bukan akibat dari aktivitas yang berenergi tinggi. Ini juga bisa menjelaskan kenapa tukang bisa makan 2 porsi nasi. Tukang membutuhkan energi yang besar untuk aktivitas fisiknya, jadi dia perlu sumber energi yang cepat dan banyak.
Jadi, apa yang sebaiknya kita makan?
Apa yang sebaiknya kita makan tergantung pada kondisi diri kita sendiri. Kita harus tahu apakah kita punya aktivitas fisik yang berat atau kita sangat minim aktivitas fisik. Semakin berat aktivitas fisik maka semakin besar energi yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin sedikit aktivitas maka semakin kecil energi yang dibutuhkan.
Jadi, pola makan untuk tiap orang itu bisa berbeda. Konsep makan yang harus kita miliki adalah “makanan digunakan untuk memenuhi energi sehingga tubuh dapat bekerja dengan optimal”. Makanan adalah untuk tubuh, bukan untuk mulut. Mari belajar mengenal tubuh kita sendiri: seberapa besar aktivitas kita, dan seberapa banyak energi yang benar-benar kita butuhkan. Dengan begitu, kita bisa makan lebih sadar, lebih bijak, dan lebih sehat.