Design Sprint yang aku maksud di sini bukanlah mendesain sesuatu sambil lari cepat. Sprint kita ibaratkan sebagai sebuah rumah. Bukan rumah biasa, melainkan suatu lingkungan kerja yang cepat dan efisien. Sedangkan Design adalah suatu kegiatan untuk menciptakan sesuatu. Jadi kita bisa mengartikan Design Sprint sebagai suatu lingkungan kerja yang cepat dan efisien untuk menghasilkan sesuatu. Klaim dari pencetus ide ini adalah kita dapat menyelesaikan apapun dalam 5 hari jika kita menggunakannya.
Teman-teman mungkin sudah ada yang pernah mendengar Sprint pada Scrum. Design Sprint yang dimaksud dini berbeda dengan Sprint pada Scrum. Sprint pada scrum fokus pada pengembangan fitur-fitur produk secara inkremental dan iteratif sedangkan Design Sprint fokus pada validasi ide produk secara cepat dan menghasilkan prototipe yang siapa diuji.
Design Sprint dikembangkan oleh Google Ventures (GV). GV merupakan perusahaan investasi yang pekerjaannya menarik investor dan menginvestasikan dananya ke startup teknologi yang memiliki potensi yang besar. Setelah GV memutuskan untuk berinvestasi ke suatu startup, biasanya GV akan mendorong startup tersebut untuk menggunakan metode sprint dalam mengembangkan produk mereka.
Tokoh yang menjadi pengembang Desain Sprint antara lain Jake Knapp, John Zeratsky dan Braden Kowitz. Mereka bertiga juga bekerja sama untuk menulis buku dengan judul “Sprint: Cara Menyelesaikan Masalah Besar dan Menguji Ide Baru Hanya dalam Lima Hari” yang merupakan panduan lengkap metode tersebut. Jake Knapp merupakan penulis utama dari buku tersebut. Aku pernah membaca buku tersebut kira-kira tahun 2016. Berikut ini tampilan cover bukunya waktu itu.

Tahapan Design Sprint
Sebenarnya Design Sprint terdiri dari 5 tahap yang dikerjakan selama 5 hari. 5 tahap tersebut harus dilakukan secara berurutan. Berikut 5 tahapan tersebut:
- Memahami. Hari pertama digunakan untuk menentukan tujuan sprint yang ingin dicapai, masalah yang akan dipecahkan dan target pengguna.
- Mengembangkan. Setelah memahami masalahnya, kita coba untuk mengembangkan solusi dengan membuat ide sebanyak mungkin.
- Memutuskan. Setelah mendapatkan banyak ide, maka harus diputuskan ide terbaik. Ide terbaik terkadang bukan ide satu orang tapi gabungan ide beberapa orang. Jika ide sudah ditetapkan, di tahap ini juga harus dibuat story board.
- Membuat Prototipe. Dari story board yang sudah ada, selanjutnya dibuatlah prototipe sederhana.
- Menguji. Jika prototipe sudah jadi, tahap selanjutnya adalah menguji prototipe tersebut dan mendapatkan masukan dari pengguna.
Manfaat Metode Tersebut
Dengan menggunakan Design Sprint dalam mengerjakan sesuatu, kita akan mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya adalah:
- Waktu pengerjaan akan menjadi lebih cepat.
- Produk yang kita hasilkan lebih relevan dengan kebutuhan pengguna
- Mencegah pemborosan karena ide yang tidak efektif dapat langsung diidentifikasi
- Kerja sama tim akan menjadi lebih efektif
Design Sprint merupakan metode yang digunakan untuk kerja tim. Jadi, ketika kita akan menjalankannya kita harus mempersiapkan tim tersebut. Tim yang ideal harus memiliki komposisi seimbang. Misalnya untuk pengembangan aplikasi, tim yang seimbang terdiri dari manager produk, sistem analis, developer (programmer), designer, dan stakeholder.
Selain tim yang seimbang, setiap anggota tim juga harus memiliki pemahaman yang sama tentang masalah yang akan diselesaikan, komitmen untuk menyediakan waktu untuk berpartisipasi, dan mindset yang terbuka. Mindset terbuka artinya anggota tim haruslah mau untuk berpikir kreatif dan terbuka dengan ide-ide baru.
Meskipun dari klaimnya Design Sprint digunakan untuk memecahkan masalah dalam 5 hari, tapi tidak harus 1 tahap dikerjakan sehari penuh. 5 hari adalah waktu maksimal. Jika anggota tim sudah terbiasa menggunakan metode sprint dan masalahnya tidak terlalu kompleks kemungkinan waktunya bisa lebih cepat.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang metode Design Sprint. Mungkin ada masih banyak metode-metode yang bisa digunakan selain Design Sprint seperti Lean Startup, Agile Development, Design Thinking, Scrum, Kanban dan lainnya. Jika ada waktu aku akan mencoba untuk mengulas beberapa metode tersebut.